Pangkalpinang — Sebanyak lima puluh (50) siswa/siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Simpang Teritip yang didampingi oleh Sepuluh (10) orang guru pembimbing menyambangi Lembaga Pembinaan khusus Anak (LPKA) Kelas ll Pangkalpinang Kanwil Kemenkumham Babel , Rabu (16/11/2022).
Kedatangan siswa/siswi SMAN 1 Simpang Teritip ini disambut hangat oleh Kasi Pembinaan, M.Anwar (mewakili Kepala LPKA) beserta jajaran di ruang serbaguna LPKA.
Dalam kesempatan ini , Kasi Pembinaan menjelaskan tentang dasar hukum yang melatarbelakangi terbentuknya LPKA beserta kegiatan pembinaan yang telah diberikan kepada seluruh anak didik Pemasyarakatan (Andikpas).
“Alhamdulillah di LPKA Pangkalpinang seluruh Andikpas telah kita berikan beragam kegiatan pembinaan kemandirian dan kepribadian sebagai upaya kami untuk memberikan bekal bagi Andikpas agar dapat menjadi anak yang lebih baik dari sebelumnya “ ujar Anwar.
Untuk dapat melaksanakan seluruh kegiatan pembinaan kemandirian dan kepribadian tersebut, LPKA Pangkalpinang tidak berdiri sendirian, namun dibantu oleh berbagai stakeholder maupun lembaga swadaya masyarakat lainnya yang perduli dengan perkembangan dan masa depan anak bangsa, tambahnya.
“Dengan kedatangan siswa/siswi SMAN 1 Simpang Teritip mudah-mudahan mereka tidak hanya mengetahui teori saja mengenai pembinaan di LPKA. Mereka secara rill bisa melihat bagaimana pembinaan maupun pola pembimbingan yang dilakukan di LPKA sehingga mereka punya pengalaman baru yang didapatkan di sekolah”, tutur Anwar.
Sementara itu, Agus Risnan Jaya selaku Kepala sekolah SMAN 1 Simpang Teritip menuturkan bahwa tahun ini salah satu tujuan untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar di luar kelas serta memberi motivasi untuk mencegah dari perbuatan yang tidak baik akan mendapat efek yang tidak baik pula.
“Mudah-mudahan mereka mendapat ilmu yang nantinya bisa diterapkan dengan mata pelajaran yang sesuai dan juga bisa memberi motivasi untuk diri para siswa/siswi ini agar selalu melakukan tindakan itu jangan hanya mikir emosi sesaat yang nanti nya akan berakibat fatal”, tambah Agus.
Agus juga berharap Andikpas tetap semangat dalam menjalani semua proses pembinaan yang diberikan LPKA. Yakinlah apa yang didapat selama disini suatu saat nanti akan menjadi modal bagi mereka setelah keluar dari LPKA.
“Sebagai masyarakat, kita harus dapat menerima kembali anak-anak ini saat sudah kembali ke lingkungan sosial “, sambung Agus.
“Hari esok pasti lebih indah dibandingkan dengan hari kemarin. Manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Pada dasarnya setiap manusia ada titik khilafnya, jika anak-anak disini sudah bebas dari LPKA, saya harap bisa kembali lagi ke masyarakat dan melanjutkan pendidikan serta menjadi orang yang lebih baik lagi”, pesan Agus. (Rdf)