Bangka, Mendo Barat – Isu dugaan percobaan penculikan anak yang sempat menghebohkan warga Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, dipastikan tidak benar alias hoaks. Kapolsek Mendo Barat, Iptu Wendy Oktasa, menegaskan bahwa cerita yang disampaikan seorang bocah berusia 10 tahun berinisial AP hanyalah karangan semata.
Kepastian ini diperoleh setelah pihak Polsek Mendo Barat berkoordinasi dengan Tim UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTDPPA) Kabupaten Bangka yang melakukan asesmen terhadap AP.
“Hasil penyelidikan di lapangan serta olah TKP menunjukkan adanya ketidaksesuaian dengan fakta yang sebenarnya,” ujar Iptu Wendy, Kamis (5/6/2025).
Untuk mendalami kasus tersebut, pihak kepolisian juga menggandeng Kasat Reskrim Polres Bangka bersama Tim UPTDPPA Kabupaten Bangka yang terdiri dari Kepala UPTD Roni S.I.Kom, Kasubbag TU Hendriyani S.K.M, Psikolog Dalifa S.Psi, serta staf Halid Aziz. Mereka turun langsung bersama Unit Reskrim Polsek Mendo Barat dan Bhabinkamtibmas Desa Kace melakukan asesmen terhadap anak tersebut.
“Berdasarkan hasil asesmen psikologis, diketahui bahwa kejadian percobaan penculikan tersebut tidak pernah terjadi,” tegas Iptu Wendy.
Dijelaskan Wendy, AP mengarang cerita lantaran takut dimarahi guru dan orang tuanya karena datang terlambat ke sekolah di hari pelaksanaan ujian. Adapun luka di bagian kepala yang sempat menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat, ternyata disebabkan oleh insiden saat bermain dengan temannya, bukan akibat upaya penculikan.
Kapolsek Mendo Barat pun mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap isu yang belum jelas kebenarannya.
“Kita tidak boleh langsung percaya dengan informasi yang beredar, namun juga jangan lengah. Pengawasan dan kepedulian terhadap anak-anak tetap harus ditingkatkan karena kejahatan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja,” imbaunya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Bangka, AKP Era Anggraini, atas seizin Kapolres Bangka turut mengingatkan masyarakat agar bijak dalam bermedia sosial dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
“Kami mengajak masyarakat untuk tetap tenang, tidak menyebarkan kabar yang belum jelas kebenarannya, agar situasi keamanan dan ketertiban masyarakat tetap aman dan kondusif,” ujarnya.
Sumber : Humas Res Bangka