PANGKALPINANG – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang diselenggarakan secara virtual oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (23/6/2025). Rapat ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir, dan diikuti seluruh pemerintah daerah se-Indonesia.
Mewakili Gubernur Babel, Penjabat Sekretaris Daerah Ferry Afrianto hadir dalam rapat tersebut bersama Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan serta sejumlah pejabat daerah lainnya, dari Ruang Rapat Vidcon Kantor Gubernur.
Dalam rapat tersebut, Sekjen Kemendagri menekankan pentingnya koordinasi yang intensif antar daerah dan pemerintah pusat guna menjaga stabilitas inflasi. Menurutnya, pemantauan mingguan dan rapat rutin bersama sekretaris daerah merupakan langkah konkret yang wajib dilakukan demi efektivitas pengendalian harga.
“Rapat ini bertujuan memastikan efektivitas pendekatan antar pusat dan daerah dalam pengendalian inflasi. Koordinasi intensif menjadi kunci dalam menjaga kestabilan perekonomian daerah,” ujar Tomsi Tohir.
Ia mengungkapkan, tingkat inflasi nasional pada April 2025 berada pada angka 1,95 persen (year-on-year), masih berada dalam rentang target nasional sebesar 2,5 persen ± 1 persen. Di sisi lain, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Babel pada triwulan I 2025 tercatat tumbuh sebesar 4,60 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya 0,94 persen.
Sementara itu, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (NFA), I Gusti Ketut Astawa, melaporkan bahwa pemerintah pusat bersama daerah terus mengambil langkah-langkah strategis dalam menjaga pasokan dan harga pangan.
Langkah-langkah tersebut meliputi pemantauan harga pangan, pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM), fasilitasi distribusi pangan, penyaluran beras untuk program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), serta monitoring di pasar dan ritel modern.
Ia menyebutkan bahwa hingga saat ini realisasi pengadaan gabah kering panen telah mencapai 3,3 juta ton, dan realisasi pengadaan beras mencapai 725 ribu ton. Adapun total pengadaan beras dalam negeri sepanjang 2025 telah mencapai 2,51 juta ton, dengan stok nasional yang dikelola Perum Bulog sebesar 4 juta ton.
Rapat ini diharapkan mampu menjadi pedoman bersama dalam menghadapi tantangan ekonomi di tahun 2025, sekaligus memperkuat kolaborasi lintas sektor demi menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di seluruh daerah, termasuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (*bay)
—
Editor: Redaksi ZonaBabel
Sumber: Gina, Natasya, Yushistira