Polemik Muara Air Kantung Sungailiat Tak Kunjung Usai, Suhendro : Kita Tampung Aspirasi Nelayan

- Redaktur

Minggu, 25 September 2022 - 22:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sungailiat — Kondisi alur muara Air Kantung sungailiat, Kabupaten Bangka masih saja mengalami pendangkalan, walaupun sudah dilakukan pengerukan oleh pihak PT.Anugerah Pasir Berkah (PT. APB) yang bekerja sama dengan INKOPAL dan PRIMKOPAL. Akibat kondisi ini, sejumlah masyarakat nelayan mengeluh lantaran merasa kesulitan saat hendak melaut melintasi alur muara setempat tersebut.

Suhendro selaku ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Komando Pejuang Merah Putih (LSM KPMP) Marcab Bangka menyikapi keluhan dari nelayan tersebut. Ia langsung turun ke lapangan guna menampung aspirasi dari nelayan.

Mirisnya, menurut keterangan beberapa nelayan di wilayah Pelabuhan Perikanan Lingkungan Parit Pekir. Dampak dari pendangkalan yang semakin parah dan sangat memprihatinkan, mereka biasanya melaut dalam satu bulan bisa empat kali, namun beberapa bulan terakhir ini para nelayan hanya bisa melaut dua kali dalam satu bulan.

“Kami bisa melaut untuk menangkap ikan empat sampai lima kali dalam satu bulan, kini hanya pasrah akibat alur muara tertutup oleh pasir hingga terjadinya pendangkalan. Kami terpaksa menunggu air pasang baru bisa melaut lagi, itupun dalam satu bulan bisanya dua kali”, ungkap salah satu nelayan saat bercengkrama dengan ketua LSM KPMP Kabupaten Bangka di atas Kapal salah satu milik nelayan. (Minggu siang, 25/09/22).

Kemudian, dilanjutkan keluh kesah oleh nelayan yang lain, “Ketika air surut dan kapal berhenti di depan alur muara air kantung, sering terjadi pertengkaran sesama nelayan akibat khawatir akan bertabrakan sesama kapal nelayan, karena sewaktu-waktu air pasang dan kena terjangan ombak laut”, terang seorang nelayan lainnya.

Dalam kesempatan tatap muka dengan nelayan, suhendro bertanya terkait sosialiasi pengerukan pendalam alur yang saat ini dilakukan oleh PT.APB, ternyata mereka belum mengetahui sama sekali perusahaan apa yang sedang beraktivitas sekarang.

“Kami tidak mengetahui siapa yang sedang mengerjakan pendalaman alur muara air kantung tersebut, kami juga tidak pernah diajak untuk berkumpul guna sosialisasi, yang kami ketahui hanya ada satu alat sedang bekerja jenis excavator”, ucap beberapa nelayan dengan kompak.

Saat nelayan ditanya perihal kapal sedot pasir. Ada seorang nelayan yang mengatakan, bahwa melihat kapal sedot pasir. Namun, setelah pasirnya penuh maka kapal tersebut langsung pergi.

“Tahu pak, tapi setelah pasirnya penuh mereka langsung pergi”, jawab nelayan atas pertanyaan yang dilontarkan hendro.

Suhendro mengharapkan kepada pemerintah, agar sesegera bisa menyelesaikan polemik muara Air Kantung di Sungailiat, karena sangat berdampak buruk terhadap perekonomian para nelayan saat ini. Dan kegiatan tersebut tanpa ada izin lingkungan hidup disitu juga berdampak terganggunya nelayan seperti limbah solar dan lain-lain.

“Saya sangat mohon kepada Bapak Presiden dan Kementerian yang mempunyai kewenangan dalam hal ini, agar segera ambil sikap!. Kalau boleh, hentikan dulu semua aktivitas tersebut. Karena diduga tidak mengantongi perizinan yg lengkap. Artinya ada legitimasi hukum yang jelas terhadap pendalaman alur muara air kantung tersebut, karena kita menduga saat ini sudah dilakukan pengiriman pasir sampai tiga kali ke Marunda Center”, kata Suhendro.

“Kita sudah mengkonfirmasi Karyawan di Pelabuhan Marunda Center, bahwa pasir tersebut milik PT. APB (Anugrah Pasir Berkah), dan karyawan itupun membenarkan asal pasir tersebut dari Bangka Sungailiat”, lanjut Suhendro.

“Saya berharap keadilan hukum ini dilakukan secara transparan, karna kami sangat merasa kasihan dengan nasib para nelayan”, harapnya.

Untuk pemberitaan yang berimbang sedang diupayakan konfirmasi dari pihak PT.APB. (red)

Berita Terkait

Pria Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumahnya di Tuatunu, Pangkalpinang
Kapolres Bangka Cek Call Center 110 dalam Mendukung Operasi Ketupat 2025
Tabrak Truk Parkir, Seorang Guru di Bangka Tengah Meninggal Dunia
Polres Bangka Gencarkan Patroli Ramadhan, Ciptakan Rasa Aman Jelang Berbuka Puasa
Nelayan Pangkalpinang Selamat dari Terkaman Buaya, Tangan Kiri Terluka Parah
Kapolres Bangka Barat Bagikan Takjil ke Warga dan Pengguna Jalan 
Kapolresta Pangkalpinang Bersama Komunitas Pecinta Motor URC Bagi-Bagi Takjil di Bulan Ramadhan 
Polres Bangka Barat Kawal Operasi Pasar Murah, Pastikan Stabilitas Harga Jelang Ramadhan

Berita Terkait

Selasa, 15 April 2025 - 19:01 WIB

Pria Ditemukan Tewas Gantung Diri di Rumahnya di Tuatunu, Pangkalpinang

Kamis, 13 Maret 2025 - 11:00 WIB

Kapolres Bangka Cek Call Center 110 dalam Mendukung Operasi Ketupat 2025

Selasa, 11 Maret 2025 - 12:01 WIB

Tabrak Truk Parkir, Seorang Guru di Bangka Tengah Meninggal Dunia

Minggu, 9 Maret 2025 - 18:47 WIB

Polres Bangka Gencarkan Patroli Ramadhan, Ciptakan Rasa Aman Jelang Berbuka Puasa

Sabtu, 8 Maret 2025 - 19:53 WIB

Nelayan Pangkalpinang Selamat dari Terkaman Buaya, Tangan Kiri Terluka Parah

Sabtu, 8 Maret 2025 - 17:41 WIB

Kapolres Bangka Barat Bagikan Takjil ke Warga dan Pengguna Jalan 

Jumat, 7 Maret 2025 - 21:36 WIB

Kapolresta Pangkalpinang Bersama Komunitas Pecinta Motor URC Bagi-Bagi Takjil di Bulan Ramadhan 

Jumat, 7 Maret 2025 - 10:09 WIB

Polres Bangka Barat Kawal Operasi Pasar Murah, Pastikan Stabilitas Harga Jelang Ramadhan

Berita Terbaru

Hukum/Kriminal

Polsek Jebus Ungkap Kasus Pengeroyokan di Cafe Family, Desa Puput

Rabu, 16 Apr 2025 - 21:30 WIB